Lebih lanjut, Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani menyebutkan bahwa tren penurunan elektabilitas Luthfi -Yasin jika dilihat sejak bulan September 2024 telah lebih dari 10 persen.
“Kalau kita lihat selama dua bulan memang perubahannya signifikan. Pasangan Luthfi naik dan pasangan Andika naik. Tapi dalam satu bulan memang persaingannya semakin ketat,” jelas Deni.
BACA JUGA: Gerakan Pemuda Marhaenisme Dukung Andika-Hendi, Rukma Setyabudi: Rekam Jejaknya Bagus, Tak Pernah Ada Kasus
Sementara itu, tren elektabilitas juga terpengaruhi oleh tren popularitas para calon.
“Elektabilitas pasangan Andika-Hendi naik secara signifikan juga karena popularitasnya naik secara signifikan dari 60 ke 71 atau naik 11 poin. Sedangkan Ahmad Luthfi awarenessnya tidak bergerak atau stagnan di angka 67,” terangnya.
Kendati demikian, Deni mengingatkan bahwa untuk memprediksi pemenang dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024 diperlukan selisih dua kali margin of error atau sekitar 5,8 persen yang pada saat ini belum tercapai.
Untuk itu, ia menyebut bahwa strategi para paslon Pilgub Jateng dalam memanfaatkan sisa waktu yang ada masih sangat menentukan. (*)
Editor: Farah Nazila