Hanya saja, pihak sekolah harus memenuhi persyaratan khusus agar kegiatan study tour tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, mendapat banyak masukan dari pengamat soal pelaksanaan study tour. Kegiatan di luar sekolah setidaknya harus terdapat pembelajaran yang bisa di petik para siswa.
Menurut dia, study tour tidak perlu jauh. Poin penting adalah siswa bisa belajar di luar sekolah.
“Outing class sebenarnya tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Cukup dilaksanakan di dalam kota. Apa sih yang mau dipelajari, misal mau belajar tentang lingkungan, maka bisa belajar di pantai Tambaklorok dan misal belajar sejarah bisa ke Lawang Sewu,” sebutnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah