“Perawat yang awalnya ingin merantau akhirnya memilih bergabung dengan klinik,” tambah Mono. Layanan fisioterapi kini banyak diminati warga lanjut usia yang sering mengalami keluhan nyeri punggung.
Mono menambahkan, lokasi Desa Metuk cukup jauh dari puskesmas kecamatan yang berjarak sekitar lima kilometer. Kondisi tersebut menjadi alasan kuat berdirinya klinik sebagai solusi kesehatan bagi masyarakat desa.
Tak hanya layanan fisioterapi, Kopdes Merah Putih Metuk juga membuka klinik gigi dengan peralatan modern. Saat ini pihak koperasi sedang mengurus izin agar klinik dapat melayani peserta BPJS Kesehatan.
BACA JUGA: Mendikdasmen Dorong Konsep School Kitchen untuk Program Makan Bergizi Gratis: Tunggu Perpres MBG
Saat meninjau fasilitas tersebut, Menteri Koperasi RI, Ferry Juliantono, mengapresiasi langkah Kopdes Merah Putih Metuk.
“Koperasi ini bahkan melampaui standar. Fasilitasnya lengkap dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa,” ujar Ferry.
Bangunan Kopdes Merah Putih Metuk berdiri kokoh di lahan luas dengan fasilitas lengkap seperti gerai sembako, klinik umum, klinik gigi, apotek desa, gudang, kantor, ruang fisioterapi, ruang konseling, dan ruang transit.
Inovasi tersebut harapannya memperkuat peran koperasi dalam membangun ekonomi dan kesehatan masyarakat desa. (*)













