SEMARANG, beritajateng.tv – Ibunda Muhammad Fabian Alvaro, Dewi Yunarti tak pernah menyerah memperjuangkan keadilan untuk anaknnya yang gagal bertugas sebagai Paskibra Nasional mewakili Provinsi Jawa Tengah pada 17 Agustus mendatang.
Kepada beritajateng.tv, Dewi menuturkan bahwa ia dan sang buah hati telah melakukan pemeriksaan medis di 2 rumah sakit, yakni RS Bhayangkaran dan SMC RS Telogorejo. Hal ini ia lakukan untuk membuktikan tuduhan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang tidak berdasar.
“Tanggal 26 Juli kemarin kami lakukan pemeriksaan kesehatan di RS Bhayangkaran dan RS Telogorejo. Alhamdullilah hasilnya anak saya memang tidak ada impaksi dan skoliosis. Apa yang diklaim dari pihak pusat tidak terbukti,” ucap Dewi saat dihubungi beritajateng.tv, Jumat, 28 Juli 2023.
Bahkan, Dewi menyatakan siap untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit manapun. Ia gigih membuktikan bahwa tuduhan yang mengklaim Fabian mengalami impaksi gigi dan skoliosis tidak benar adanya.
“Kami rela anak kami dites di RS manapun, kapanpun. Dengan syarat penggantinya Fabian harus dites di RS yang sama dan waktu yang bersamaan. Jadi kami tidak takut karena saya merasa anak saya tidak apa-apa, tidak impaksi, tidak skoliosis,” tegas Dewi.
BACA JUGA: Kecewa Anaknya Mendadak Teranulir, Ini Kata Orang Tua Calon Paskibraka Nasional dari Semarang
Fabian tolak tawaran jadi Paskibra di tingkat provinsi
Alih-alih menerima bertugas sebegai Paskibra di tingkat Provinsi, baik Fabian maupun sang bunda menolak dengan tegas tawaran tersebut. Bukan tanpa alasan, bagi Dewi, menerima tawaran itu sama saja dengan membenarkan tuduhan BPIP atas kondisi Fabian.
“Anak saya mengundurkan diri, karena pertimbangannya pertama, kalau menerima putusan tersebut berarti kan sama saja kalau pihak BPIP membenarkan mereka, sedangkan anak saya kan tidak terbukti adanya impaksi dan skoliosis,” tutur Dewi.
Tak hanya itu, alasan kedua menurut Dewi yakni Fabian tak ingin rekannya mundur dengan posisi yang akan Fabian isi jika menerima tawaran itu.
“Dia merasa tidak tega kalau misalnya harus lanjut di provinsi. Berarti temannya yang pasangan dari kota itu kan harus mundur. Jadi ya intinya dia mengundurkan diri saja,” imbuhnya.
Tak pernah mendapat respons, Dewi menyebut ia pernah melapor ke pihak Provinsi. Namun nahas, respons yang ia peroleh selalu sama. Dirinya mengaku tak rela, tetapi Dewi dan keluarganya mengaku ikhlas karena tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Respon (1)