Seolah mengajak mahasiswa yang hadir untuk berdialektika, Anies menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan dalam debat berdasarkan data yang ada di lapangan.
“Masuk akal tidak? Tentu tidak, Singapura sudah tidak ada hutan, ya tidak akan ada kebakaran. Kok bisa seluruh Singapura tertutup asap? Karena ada tempat lain yang kebakaran hutan, terus asapnya ke mana? Terbawa oleh angin, sehingga sampai ke Singapura,” beber Anies.
BACA JUGA: Lagi, KPU Akan Tegur Gibran Karena Ajakan Sorak di Debat Cawapres
Ia pun menutup jawaban itu dengan memantapkan argumennya. Yang mana, ia meyakini angin pembawa polutan asal PLTU menjadi salah satu pemicu polusi di Jakarta.
“Mau bilang lagi jangan salahkan angin? Jangan pernah merendahkan akal sehat dan data,” tandas Anies.
Sebagai informasi, pada Debat Capres perdana, Prabowo tak langsung menerima jawaban Anies yang baginya terlalu sepele. Ia menekankan ke mana larinya anggaran DKI Jakarta selama Anies menjabat sebagai gubernur, sementara persoalan polusi tak kunjung usai hingga kini.
“Ya susah kalau kita menyalahkan angin dari mana saja. Jadi saya bertanya, saya bertanya dengan anggaran segitu besar jumlah langkah-langkah yang bisa dilakukan dengan riil dalam 5 tahun mengurangi polusi juga di mana? Rakyat Jakarta begitu banyak yang mengalami sakit pernapasan. Jadi saya kira kalau kita dengan gampang menyalahkan angin, hujan, dan sebagainya ya mungkin tidak perlu ada Pemerintahan,” ujar Prabowo. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi