Kemudian, hasil survei geofisika bawah permukaan yang dilakukan oleh Badan Geologi menunjukkan ada sedimen bersifat lunak dan tebal.
Beberapa tempat di daerah pesisir memiliki elevasi yang lebih rendah daripada muka air laut, sehingga bila terjadi banjir rob akan menjorok jauh masuk ke daratan.
Banjir di kawasan Demak saat ini yang lama surut lebih terpengaruh oleh iklim, yakni curah hujan yang tinggi, kerusakan infrastruktur tanggul, dan kondisi lapisan tanah di bawah permukaan yang terdominasi lapisan lempung lunak yang cenderung bersifat impermeable, sehingga lama meloloskan air.
Selat Muria mungkin saja terbentuk
Namun, Wafid mengungkapkan bahwa secara teori, Selat Muria mungkin saja terbentuk kembali apabila terjadi proses geologi yang dahsyat. Misalnya terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan sangat besar yang menyebabkan terjadinya amblesan tiba-tiba dan mencakup areal yang luas.
Penurunan tanah belaka pun tidak cukup sebagai faktor penyebab Selat Muria terbentuk kembali dalam waktu dekat. Kalaupun terjadi, butuh waktu yang lama dari ratusan hingga ribuan tahun. Selain itu, kecepatan penurunannya harus seragam mulai dari Demak hingga Pati.
BACA JUGA: Cerita Mistis Banjir Demak: Penyembelihan Wedus Kendit yang Viral di Medsos
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian, penurunan tanah di daerah pesisir lebih cepat daripada daratan sehingga belum memenuhi faktor penyebab. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi