Paulus menuturkan, penyelenggara pemilu, baik dari masyarakat, akademisi, hingga tokoh-tokoh tertentu, akan menjadi narasumber Votecast. Nantinya, mereka akan berbicara soal pemilu secara mendalam, singkat, dan dapat menyasar khalayak luas.
Pemilu 2024 Diikuti 60 Persen Pemilih Pemula
Inovasi ini mendapat sambutan dan apresiasi yang baik dari KPU RI. Pada kesempatan yang sama, Anggota KPU RI August Melasz yang turut hadir dalam peluncuran tersebut menyampaikan apresiasinya.
“Dua program ini relevan untuk kegiatan kampanye ke depan. Misalnya pada Pemilu 2024 nanti hampir 60 persen kalau usia pemilih pemula 17-39 tahun itu proporsinya 55–60 persen dari pemilih di Indonesia,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bawaslu Putuskan KPU Jateng Tak Langgar Administrasi saat Verifikasi Bakal Calon DPD RI
Berangkat dari data tersebut, ia meyakini bahwa kelompok tersebut menjadi lapisan dominan. Harapannya, aplikasi Virtu tidak hanya memuat tentang sejarah saja, namun juga berisi simulasi bagi kalangan muda.
“Termasuk ketika Votecast itu kan sebenarnya kalau kita lihat di medsos, Twitter misalnya, kan banyak sekali anak-anak muda berkontribusi untuk membicarakan isu, topik, dan masalah,” paparnya.
Votecast akan membahas isu-isu politik dan pemilu yang kerap ramai menghiasi media sosial. Aplikasi Virtu dapat diunduh melalui Play Store. Sementara, Votecast melalui kanal YouTube resmi KPU Jateng. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto