“Karena di pesan oleh komunitas asal Jawa Tengah yang bertransmigrasi dan ingin melesrarikan kesenian kuda lumping di tanah seberang,” tambahnya.
Teguh juga menyampaikan, untuk pembuatan satu buah kuda lumping membutuhkan waktu tiga hari, dengan catatan kondisi cuaca benar- benar bagus.
Mulai dari menganyam bambu, memasang gapit atau frame, kemudian pengeleman, pengecatan, hingga finishing dengan pemasangan rambut pada bagian kepala hingga leher belakang dan ekor.
Untuk ekor atau rambut ini ada empat jenis pilihan mulai dari bahan sintetis, ijuk, rambut dari ekor sapi serta rambut ekor kuda asli dari Sumbawa (NTB).
BACA JUGA: PHK di Awal 2025 Capai 24 Ribu Orang, Menteri Ketenagakerjaan: Jawa Tengah Paling Banyak
Sehingga kuda tiruan yang menggunakan rambut ekor kuda asli warna putih. Harganya relatif lebih mahal daripada kusa tiruan yang lain.
Sedangkan untuk ukuran, bisa menyesuaikan dengan permintaan dari pemesan. Tetapi ukuran kuda tiruan yang standar memiliki panjang hingga 120 centimeter.
Untuk harga satuannya cukup bervariasi, mulai dari Rp 300.000 (untuk anak kecil) hingga Rp 1,5 juta. Namun jika ada permintaan khusus dari pemesan harga satuannya bisa mencapai Rp 3 juta.
Jumlahnya juga sangat tergantung dengan keinginan pemesanan. Namun rata- rata satu kelompok kesenian biasa memesan 10 hingga 18 buah. “Kalau membutuhkan satuan pun juga bisa,” jelasnya. (*)
Editor: Farah Nazila