Menurut Arief, Masjid Taqwa Sekayu bahkan lebih tua dari Masjid Agung Demak. Ia mengisahkan, Masjid Taqwa Sekayu mulaya hanyalah tempat ibadah kecil bagi masyarakat sekitar.
“Bangunan pertama masjid beratapkan rumbia, tiang dari bambu, dengan tembok papan dan lantai dari tanah murni,” terangnya.
Dulu, masjid tersebut masih bernama Masjid Pekayuan dan dibangun pada tahun 1413. Sedangkan Masjid Agung Demak sendiri baru dibangun pada tahun 1420.
“Masjid ini pernah menjadi masjid besar Semarang pada saat kantor Bupati masih di Bubakan, sebelum ada Masjid Agung Semarang,” jelasnya.
Masjid Taqwa Sekayu sempat beberapa kali mengalami pemugaran, pertama kali pada tahun 1814 dan terakhir pada tahun 2006. Segala pemugaran bangunan itu tentu tanpa meninggalkan ciri khas keasliannya.
“Ada empat soko berdiameter sekitar 45 sentimeter, itu ukiran semua. Tapi sekarang terpasang papan pengaman pada bagian luarnya, jadi tidak kelihatan,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi