“Saat ini banyak pekerjaan yang hilang karena teknologi, jadi kreativitas sangat perlu untuk karier di masa depan. Kalau anak-anak nggak PD-an, kreativitas tidak akan berkembang dan mereka mungkin akan kesulitan membangun karier di masa depan,” imbuhnya.
Perlu mengedukasi anak agar tak jadi pelaku maupun korban perundungan
Sebagai orang yang peduli akan kasus perundungan di kalangan anak-anak, Abimanyu mengajak para orang tua untuk membentengi anaknya dari perilaku perundungan.
Ia mengatakan, salah satu faktor penting agar anak jauh dari potensi menjadi pelaku maupun korban adalah dengan memberikan edukasi yang baik tentang bahaya perundungan. Salah satunya dengan tidak menerapkan hukuman fisik maupun verbal bagi anak.
Ia mencontohkan, ketika anak pulang malam karena bermain sepak bola, yang bisa orang tua lakukan adalah memberi pengertian bahwa perilaku tersebut tidak baik, bukan malah memberikan hukuman.
BACA JUGA: Update, Kepala Sekolah Siswa Pelaku Bullying Cilacap Ungkit Hal Ini: Sangat Miris
“Misal anak harus cari tahu latihannya David Beckham itu gimana. Dia beri tahu kalau ada saatnya istirahat, ada saatnya berolahraga, ada saatnya belajar. Arahkan ke hal-hal seperti itu. Memang susah daripada memarahi, tapi dampaknya akan beda. Nah, ini yang wajib kita perjuangkan,” sarannya.
Ia pun meminta untuk orang tua dan guru agar selalu menciptakan rasa aman bagi anak-anak. Baik rasa aman di rumah maupun di sekolah.
“Pihak sekolah dan orang tua yang pertama. Stop kekerasan meski ke anak kita sendiri, ke siswa kita sendiri, stop kekerasan supaya anak-anak tidak melanjutkan ke temannya,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi