SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah telah melarang penjualan melalui TikTok Shop sejak 25 September lalu. Menanggapi hal tersebut, sejumlah pedagang di Pasar Johar, Semarang mengaku bersyukur dan mendukung langkah pemerintah. Bahkan, mereka juga berharap pemerintah mempertimbangkan untuk menutup e-commerce lain.
“Sangat setuju TikTok Shop ditutup, kalau bisa Shopee, Lazada, dan Tokopedia tutup semua,” ujar salah satu pedagang pakaian, Amanda, kepada beritajateng.tv, Selasa, 10 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Amanda menilai pasca seminggu penutupan TikTok Shop, kunjungan pengunjung di Pasar Johar kembali bergeliat. Menurutnya, yang biasanya pengunjung Pasar Johar sepi saat ini mulai ada peningkatan pengunjung yang melewati tokonya.
Amanda sendiri enggan berpindah berjualan melalui e-commerce lantaran merasa tidak mampu bersaing harga dengan kompetitor lain. Ia menyebut, rata-rata harga jual barang e-commerce jauh di bawah standar pasar tradisional sebab tidak memiliki beberapa pengeluaran, seperti uang sewa, listrik, dan lainnya.
“Kami ini susah masuk online, apalagi kami bukan produksi langsung dan tangan kedua. Kalau orang lain di online udah jualnya Rp100 ribu, kami terpaksa mepet harus jual Rp120 ribu, tapi itu juga masih kalah murah, intinya mereka itu terlalu murah,” jelasnya.
Meski begitu, ia menjelaskan kelebihan berbelanja di pasar tradisional, yakni bisa melihat dan mencoba barang secara langsung. Berbeda dengan berbelanja secara online yang hanya bermodalkan gambar.
Dampak e-commerce mulai terasa setelah pandemi
Senada, Putri juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, penurunan penjualan di pasar tradisional mulai terasa setelah pandemi Covid-19.
Pembatasan aktivitas pada saat itu yang menyebabkan orang terpaksa berbelanja secara online yang lambat laun berubah menjadi kebiasaan hinga terbawa sampai saat ini.