“Sistem transaksi di tol ini bersifat tertutup, sehingga kartu tol harus sama sejak masuk hingga keluar,” katanya.
Sebelum tarif berlaku, JMJ telah menggelar sosialisasi melalui berbagai cara. Rudy menyebut pihaknya sudah melibatkan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya.
BACA JUGA: Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Buka, Gratis Selama Masa Uji Coba
“Kami gelar audiensi dengan Pemda dan lakukan FGD bersama stakeholder. Semua mendukung pelaksanaan tarif ini,” terang Rudy.
Penerapan tarif ini juga dinilai mampu membantu mengurangi beban lalu lintas arteri di wilayah Klaten dan sekitarnya. Setelah GT Prambanan mulai beroperasi, lalu lintas arteri perlahan menjadi lebih lancar.
Penggunaan tol dianggap sebagai solusi untuk mobilitas yang lebih efisien dan aman bagi masyarakat Jawa Tengah serta Yogyakarta. (*)