Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Tren Open Trip ke Gunung Makin Meningkat, Tak Kompak Karena Tak Saling Kenal

×

Tren Open Trip ke Gunung Makin Meningkat, Tak Kompak Karena Tak Saling Kenal

Sebarkan artikel ini
open trip gunung
Ilustrasi open trip ke gunung. (Pexels/Pixabay)

Leader merupakan orang yang bertanggung jawab dan pengambil keputusan. Navigator bertugas sebagai penunjuk arah. Dan sweeper bertugas untuk memastikan tidak ada pendaki yang tertinggal.

Tiga posisi itu, kata Chomsul, sering terlewatkan pada pendakian jenis open trip. Apalagi dengan jumlah anggota yang mencapai puluhan orang.

“Jangan hanya mengejar target tapi tanggung jawab terabaikan, ini pertaruhannya nyawa. Gunung itu bukan medan yang ramah apalagi terlalu banyak orang,” tegasnya.

BACA JUGA: Berkaca dari Kasus Naomi Daviola, SMKN 3 Semarang Bakal Bentuk Ekstrakulikuler Pecinta Alam

Chomsul pun mengingatkan pada kasus hilangnya Naomi Daviola. Saat itu, rombongan open trip Naomi terdiri dari 40 orang lebih.

Dengan kekuatan fisik yang berbeda dan jarak tempuh mencapai 8 jam, memang rawan terjadi anggota yang tertinggal dan tersesat. Oleh karenanya, Chomsul menyarankan agar pecinta alam lebih selektif dalam melakukan pendakian.

“Idealnya jangan terlalu banyak, 7 sampai 10 orang itu sudah cukup banyak untuk bisa melaksanakan open trip. Kalau kebanyakan kaya ‘angon bebek’,” pungkasnya. (*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan