“Kita melihat bahwa kehadiran dialog ini menguntungkan semua pihak, dari mahasiswa lebih memahami capresnya, dari capres lebih mahasiswa kenal. Harapan kita tentu tujuan semua pihak tercapai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rafi menjelaskan ia sepakat atas keputusan MK yang memperbolehkan kampanye di lingkungan kampus namun tanpa adanya atribut politik. Karena pada intinya, kampanye di lingkungan kampus lebih mengutamakan pada penyelesaian secara akademis.
Hasil paparan para capres, kata Rafi, akan menggambarkan nasib Indonesia selama 5 tahun ke depan jika mereka memimpin negara. Ia pun menyebut, dialog capres di kampus bukanlah diskusi yang akan berdampak secara langsung, melainkan akan berdampak dalam jangka waktu yang lebih panjang.
“Pada intinya kita menginginkan jawaban konkrit, bagaimana cara menyelesaikan, bagaimana Indonesia menghadapi bonus demografi 2024, bagaimana Indonesia menghadapi dunia yang semakin dinamis. Kita ingin jawaban yang benar-benar konkrit, bukan jawaban yang hanya spekulasi saja tanpa ada dasar,” tegasnya.(*)
Editor: Farah Nazila