SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah warga menjadikan bongpay atau nisan makam tradisional China menjadi tutup selokan di sekitar Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Hal tersebut kemudian viral di sosial media setelah Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menyurati Walikota Semarang. Usai viral, pemerintah melalui Kelurahan Jomblang kemudian membongkar dan mengganti tutup selokan di depan rumah warga terkait.
“Kita mengambil langkah tindakan komunikasi ke warga dan warga bisa menerima, makanya kita bongkar salurannya kita betulkan,” ungkap Lurah Jomblang, Henry Nur Cahyo saat beritajateng.tv temui di kantornya, Jumat, 15 Maret 2024.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PSMTI Jateng, Bambang Wuragil memaklumi kejadian tersebut. Menurutnya, sebagian besar warga Kelurahan Jomblang mungkin tidak tahu menahu perihal sejarah bongpay.
Asal bongpay di Jomblang, Semarang
Dulunya, kata dia, wilayah Kelurahan Jomblang memang banyak terdapat pemakaman China. Saat kemudian pemerintah menggusur pemakaman, banyak perintilan makam yang terbengkalai.
BACA JUGA: Viral Belasan ‘Bongpay’ Batu Nisan Makam Tionghoa Jadi Tutup Selokan di Jomblang Semarang
Termasuk salah satunya ialah bongpay yang kemudian penduduk manfaatkan.
“Saya kira mereka tidak mengerti saja bahwa ini baru nisan. Mungkin dianggap barang terbengkalai yang kemudian bisa dimanfaatkan,” katanya.
Saat ini, pihaknya akan mengumpulkan bongpay-bongpay lain yang mungkin masih tersisa di Kelurahan Jomblang. Bambang menyebut, PSMTI Jateng akan kembali berkomunikasi dengan Pemkot Semarang.