Novie juga menekankan pentingnya menjauhkan anak-anak dari hewan yang tidak mereka kenal atau yang terlihat bermasalah. Anak-anak harus orang tua ajarkan untuk tidak mendekati hewan liar atau hewan yang tidak mereka kenal tanpa pengawasan orang dewasa. Langkah ini dapat membantu mengurangi risiko terkena gigitan hewan yang berpotensi membawa penyakit.
“Lebih dari 40 persen kasus rabies terjadi pada anak-anak,” jelasnya
Hal tersebut karena anak-anak terbiasa bermain dengan hewan peliharan. Begitu anak-anak terkena serangan hewan peliharan terinfeksi rabies, mereka cenderung belum bisa melindungi diri.
“Anjing akan menyerang anak-anak, apalagi seperti yang kita ketahui, anak-anak kan tubuhnya masih kecil. Belum bisa melindungi diri, jadi rentan untuk diserang oleh hewan yang lebih besar, “ lanjutnya.
Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan dan kesehatan hewan peliharaan harus menjadi prioritas. Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin, menjaga kebersihan, dan kesehatan hewan dapat mencegah penyebaran penyakit berbahaya seperti rabies ke manusia.
IDAI mengajak semua pihak, termasuk pemilik hewan peliharaan dan pemerintah, untuk bekerja sama dalam memastikan keselamatan dan kesehatan hewan peliharaan serta mencegah penyebaran penyakit yang mengancam nyawa. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto