TPA Jatibarang dapat menampung minimal 1000 ton sampah per hari untuk diolah menjadi listrik. Salah satu fasilitasnya adalah insinerator, yang dapat meminimalkan bau sampah sehingga sangat bermanfaat bagi warga yang tinggal di sekitar TPA Jatibarang.
Selain itu, untuk mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap kawasan TPA Jatibarang, akses menuju TPA namanya di ubah menjadi Jalan YB Mangunwijaya. Harapannya, tempat tersebut agar tumbuh menjadi kawasan yang lebih rapi dan penuh harapan perkembangan ekonomi.
Agustina berharap, akan ada banyak LSM atau organisasi-organisasi lain yang tergerak untuk menyediakan pelatihan mengolah sampah maupun kegiatan serupa. Atau bisa juga mempertemukan seluruh aktivis-aktivis yang ada di masyarakat untuk sharing.
“Terima kasih karena sudah menjadi bagian dari penyelamatan bumi dan masa depan,” tandasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah