Langkah pertama yang mesti pemerintah lakukan menurut Wahyu tak lain adalah menyampaikan ke publik bagaimana kepastian dan sistem kinerja Danantara ke depannya.
“Saya kira kuncinya pada komunikasi publik gitu, karena kan isu-isu yang muncul seperti Danantara akan membebani APBN misalkan. Padahal sebenarnya tidak ambil dari situ dan isu lainnya. Hal itulah yang perlu mitigasi,” pungkas Wahyu.
Kabar sebelumnya, ajakan tarik uang dari bank BUMN imbas Danantara ini mendapat respons dari CEO Danantara, Rosan P. Roeslani.
BACA JUGA: Pengamat Undip Anggap Wajar Publik Respons Negatif Danantara: Mekanisme Belum Jelas
Rosan yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM menyebut masyarakat tidak perlu khawatir untuk menempatkan dananya di Bank BUMN, karena Danantara akan menerapkan tata kelola yang baik.
Ia menegaskan, salah satunya terkait struktur organisasi berlapis di Danantara untuk memastikan bisnis berjalan baik dan bertanggung jawab. Rosan juga secara tegas memastikan uang masyarakat bukan untuk modal Danantara.
“Tadi kan sudah dapat penjelasan dari Danantara seperti apa. Pengawasan berlapis dan bukan pakai uang masyarakat untuk modal Danantara. Harus luruskan ini,” jelas Rosan dalam sebuah wawancara.
Lebih lanjut, Rosan menyampaikan bahwa kondisi Bank BUMN termasuk yang berkinerja paling bagus dan sehat di Asia Tenggara, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk meletakkan uangnya di bank.
“Bank kita sangat bagus kondisinya dan menjadi yang terbaik di Asean dan ini harus sampaikan juga ke masyarakat,” pungkas Rosan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi