Selain itu Pemkot Semarang juga sedang berupaya membangun gedung TBRS agar menjadi gedung kesenian bertaraf internasional.
Sementara itu, Bunyamin seorang Seniman dan Perwakilan Keluarga yang juga didampingi Djarot Sabdono selaku anak dan Danang Respati Puguh selaku Dosen dan Sejarawan mengatakan sangat bangga dengan penamaan jalan tersebut.
“Kami perwakilan keluarga sangat berterimakasih atas penghargaan ini. Tentunya ini yang kami tunggu-tunggu. Kami dan warga semarang sangat berbangga dengan adanya penamaan jalan ini,” jelasnya.
Bunyamin juga sudah meminta Pemerintah Kabupaten Klaten untuk memberikan nama Ki Narto Sabdo ke sebuah jalan. Hal itu dilakukan karena seniman legendaris itu lahir di Kabupaten Klaten.
“Kami juga sudah meminta kepada Pemkab Klaten untuk memberi nama jalan Ki Narto Sabdo. Karena Klaten adalah tempat kelahiran beliau,” ujarnya.
Bunyamin juga menekankan bahwa penamaan jalan ini tidak merepotkan warga sekitar secara administrasi. “Terkait masalah administrasi harapan kami tidak menyusahkan warga sini. Toh yang dipenggal hanya ruas jalan perkantoran sehingga tidak sampai membuat warga harus mengurus SIM, STNK, dan BPKB kendaraan hanya untuk merubah alamat,” jelasnya.
“Sejak awal kami dari keluarga memang tidak meminta panjang-panjang, hanya sekitar 100 sampai 200 meter saja yang tidak dekat dengan perkampungan,” tutupnya. (Ak/El)