“Kalau positif tidak bisa bertanding karena melanggar peraturan, sampai menunggu 5 hari dia, negatif setelah itu dia bisa melakukan kegiatan lagi,” jelasnya.
Saat ditanyai terkait Atlet mana yang terpapar covid, Kepala DKK Semarang hanya menyebutkan atlet beberapa negara saja, tapi enggan menyebutkan secara pasti asal atlet yang terpapar covid.
“Kalau di Semarang renang, ada dibeberapa negara, ini kan ASEAN,” ucapnya.
Sementara, Pesta olahraga bertaraf Internasional bagi difabel, ASEAN cabang olahraga renang yang diselenggarakan di Stadion Jatidiri, Kota Semarang. Hakam menyampaikan menerjukan 2 tim kesehatan untuk memantau kesehatan para atlet.
“Karena jumlahnya tidak seperti di Solo , kita terjunkan 2 tim, satu tim 3 orang menerjunkan 2 tim cukup,” pungkasnya. (Ak/El)