Triyanta menjelaskan, potensi wisata di Kabupaten Semarang sebenarnya lebih besar dari Kota Semarang. Meski begitu, para wisatawan tetap lebih banyak mengenal destinasi di Kota Semarang.
“Wisata di Kabupaten Semarang sebenarnya lebih lengkap. Ada pegunungan, wisata air, dan wisata religi. Namun orang tetap tahunya Kota Semarang karena penyediaan fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel di Kota Semarang ini luar biasa,” paparnya.
Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Semarang, The Hok Hiong mengatakan, untuk memajukan pariwisata perlu perencanaan yang komperehensif. Karenanya fasilitas penunjang pariwisata perlu ditambah. Dia mencontohkan, kondisi Jalan Jenderal Sudirman di Ambarawa sejak dulu macet dan membuat pengguna jalan tak nyaman. Hal tersebut bisa membuat orang enggan untuk berwisata.
Dia juga menyoroti banyaknya desa wisata yang mati suri karena salah pengelolaan maupun kondisi alam. “Seperti Desa Wisata Bejalen yang mendapat kiriman banyak sampah dari sungai. Sampahnya menumpuk dan kini wisatanya mati suri,” katanya.
Dia menambahkan, wisata Kabupaten Semarang bisa dikembangkan lagi karena dilewati rute perjalanan wisata Borobudur-Karimunjawa.
Sementara itu, Camat Ambarawa, Suharnoto mengatakan, wilayahnya punya banyak potensi wisata sejarah. Dia mencontohkan destinasi Museum Kereta Api Ambarawa hingga Benteng Willem yang akan direvitalisasi.
“Selain itu, kalau di Tugu Muda Semarang ada pertempuran lima hari di Semarang, disini ada kisah Palagan Ambarawa yaitu saat Jenderal Sudirman berperang. Ini menjadi potensi yang menarik untuk dikembangkan,” paparnya. (adv)
editor: ricky fitriyanto