Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineNews UpdatePariwisata

Wisata di Kabupaten Semarang Butuh Fasilitas Penunjang Agar Tak Kalah dengan Kota Semarang

×

Wisata di Kabupaten Semarang Butuh Fasilitas Penunjang Agar Tak Kalah dengan Kota Semarang

Sebarkan artikel ini
Para narasumber dalam Sosialisasi Non Perda "Pengembangan Pariwisata Kabupaten Semarang" yang digelar di  Aula Kantor Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. (wahyu robert/beritajateng.tv)

SEMARANG, 11/9 (beritajateng.tv) – Kabupaten Semarang kaya akan destinasi wisata. Pilihan tempat wisatanya juga lengkap, mulai dari wisata alam, wisata buatan, wisata religi, hingga wisata sejarah. Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang mencatat ada 55 daya tarik wisata dan 74 desa wisata yang bisa menjadi pilihan wisatawan. Potensi ini perlu ditunjang dengan promosi dan pembangunan fasilitas penunjang agar tak kalah dengan Kota Semarang.

Hal tersebut menjadi bahasan dalam Sosialisasi Non Perda “Pengembangan Pariwisata Kabupaten Semarang” yang digelar di  Aula Kantor Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (11/9/2022). Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto mengatakan, sektor pariwisata bisa menjadi andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Semarang.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Pariwisata mampu menjadi lokomotif yang menggerakkan ekonomi warga. Banyak lapangan kerja dan kesempatan usaha bisa dilakukan warga ketika pariwisata di daerah berkembang,” kata Bambang yang hadir secara virtual.

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto hadir secara virtual dalam Sosialisasi Non Perda “Pengembangan Pariwisata Kabupaten Semarang” yang digelar di  Aula Kantor Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. (wahyu robert/beritajateng.tv)

Terlebih, Pemkab Semarang menyiapkan desa wisata sebagai salah satu destinasi unggulan bagi wisatawan. Dia mendorong pengelola desa wisata terus mempromosikan desanya agar dikunjungi wisatawan. Apalagi, beberapa desa wisata di Jateng sudah cukup dikenal dan masuk deretan desa wisata terbaik di Indonesia.

“Selain pemandangan alam, daya tarik desa wisata adalah budaya dan kearifan lokal masyarakat. Diharapkan wisatawan yang datang tak sekedar foto-foto lalu pulang, tapi juga merasakan pengalaman tersendiri seperti ikut menanam padi atau beternak sehingga kegiatan berwisatanya lebih berkesan,” katanya dalam acara yang dimoderatori Ricky Fitriyanto tersebut.

Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Triyanta, mengatakan, pendapatan retribusi sektor pariwisata di Kabupaten Semarang terus naik sejak 2016. Namun pada tahun 2019 menurun drastis karena pandemi. Di tahun 2022 ini, pendapatan dari sektor pariwisata mulai naik kembali.

“Di semester pertama 2022 ada pemasukan Rp 6 miliar dari retribusi. Namun ini masih jauh dari target pendapatan tahun 2022 yang dipatok Rp 18 miliar,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, ada 55 daya tarik wisata dan 74 desa wisata di Kabupaten Semarang. Meski begitu, hanya sekitar 50 persen desa wisata yang masih aktif. Sisanya terkesan mati suri karena tak dikelola dengan optimal.

Tinggalkan Balasan