SEMARANG, beritajateng.tv – Cuaca ekstrem di Jawa Tengah yang masih berlangsung hingga Maret 2025 berdampak pada kerusakan bangunan sekolah tingkat SMA/SMK di berbagai daerah.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Syamsudin Isnaini, menyebut kerusakan berat akibat cuaca ekstrem terjadi di 55 gedung SMA/SMK sederajat se-Jawa Tengah.
“Pendataan di kami itu secara bottom up, setiap ada laporan kejadian, kami minta lapor di Aplikasi Digdaya. Jumlahnya ada 4 SLB, 25 SMA, 26 SMK, jadi kurang lebih 55 sekolah alami kerusakan berat. Yang kerusakannya ringan kami minta sekolah bisa tangani sendiri,” ungkap Syamsudin.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Robohkan Menara Masjid di Ungaran Semarang, Tak Ada Korban Jiwa
Syamsudin menjabarkan bencana alam yang menerpa bangunan SMA/SMK di Jawa Tengah. Misalnya angin kencang di Banjarnegara, Klaten, Purbalingga, Banyumas, Blora, Pekalongan, dan Rembang.
Bencana banjir, kata dia, merendam sejumlah sekolah di wilayah Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Kendal, Pati, Kota Semarang, dan Salatiga.
“Kalau hujan deras dan angin kencang itu berdampak di sekolah Banjarnegara, Cilacap, Karanganyar, Pemalang, Purworejo, Kota Magelang, Kota Semarang. Bangunan roboh ada di Kendal, Kota Semarang, dan Surakarta dan tanah longsor di Pekalongan dan Kota Magelang,” ungkap Syamsudin.
Bangunan sekolah roboh lantaran cuaca ekstrem
Syamsudin menyebut bangunan roboh terjadi di salah satunya di SMKN 3 Semarang dan aula sekolah di Banyumas.