SEMARANG, beritajateng.tv – Banyaknya kecelakaan kendaraan besar di Jalan Prof Hamka Semarang (tanjakan Silayur) mendapat sorotan Pakar transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno.
Djoko menyebut, tanjakan Silayur Ngaliyan memang beresiko dan rawan kecelakaan. Karena merupakan akses lokal masyarakat dengan banyaknya hunian di kanan kiri jalan tersebut.
“Jalur yang sekarang kan memang beresiko. Apalagi itu akses lokal masyarakat sekitar, banyak hunian-hunian di kanan kirinya, sudah banyak. Kalau tetap jadi jalur bagi angkutan barang tentunya sangat beresiko,” imbuh dia.
BACA JUGA: Usai Turunan Tanah Putih Semarang, Kecelakaan Truk Kembali Terjadi di Silayur Ngaliyan
Menurut dia, salah satu solusi yang digembar-gemborkan pemerintah dari dulu yakni pembangunan Semarang Outer Ring Road (SORR). “SORR memang sudah masuk perencanaan kota dari dulu. Akses dari kawasan (industri) itu lewat SORR bukan lewat jalur yang sekarang ini,” papar Djoko.
Dia berharap untuk sementara ini, kawasan industri di wilayah atas tidak ada penambahan atau perluasan lagi. Sehingga mengurangi aktivitas di jalan Prof Hamka.
Selanjutnya, kata dia, di wilayah atas saat ini tengah marak pembangunan, baik itu pembangunan sekolah, kampus, hingga perumahan. Djoko meminta pemerintah memperhatikan analisis dampak lalu lintas (Andalalin) proyek-proyek pembangunan di wilayah atas tersebut.
“Misal kalau ada pembangunan di wilayah atas, membawa material untuk pembangunan pengecoran tidak boleh siang hari, harus malam. Karena beresiko dan jalan tidak memungkinkan,” papar dia.
Tak hanya itu, dokumen Andalalin juga harus memuat pembatasan jam operasional bagi kendaraan berat proyek.