SEMARANG, beritajateng.tv – Sidang perkara korupsi eks Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) membahas konser Denny Caknan yang dibayar dari uang hasil pungli pegawai Bapenda.
Diketahui, Denny Caknan menjadi bintang tamu utama dalam puncak acara “Semarak Simpang Lima Harmoni Keluarga Kita dan Gebyar Pemuda Hebat” di Simpang Lima Semarang pada 3 November 2023.
Kepala Bidang Pendataan dan Pendaftaran Pajak Bapenda Kota Semarang, Binawan Febrianto, mengatakan kegiatan tersebut sebenarnya sudah dianggarkan. Tapi, dananya kurang lantaran mengundang artis nasional.
Alwin Basri, suami Mbak Ita kemudian memerintahkan agar kekurangan dana, utamanya biaya artis, menjadi tanggung jawab Bapenda.
BACA JUGA: Rugikan Negara 1,2 M, Ini Peran 4 Tersangka Kasus Korupsi Distrik Navigasi
Terdesak dengan permintaan ini, Bapenda lantas menggunakan iuran kebersamaan para pegawai. “Uangnya untuk membayar artis. Ada perintah dari pak Alwin,” ujar Binawan saat bersaksi dalam Sidang Mbak Ita dan Alwin Basri di Pengadilan Tipikor, Rabu, 9 Juli 2025.
“Saat acara sudah selesai, dan kita ada kekurangan pembayaran itu. Saya coba video call ke beliau (Alwin Basri) dan arahan pak Alwin, kekurangan dana menjadi tanggung jawab Bapenda,” tutur dia.
Binawan berinisiatif melakukan video call dengan Alwin Basri dan bukan ke Mbak Ita, menurutnya karena diskusi dari awal bersama Alwin yang saat itu menjabat Ketua TP PKK Kota Semarang.
“Saya yang mem-video call pak Alwin. Alasannya memang terkait artis dan kegiatan, kami diskusikan ke pak Alwin,” ungkapnya menjawab Jaksa Penuntut Umum.
Setelah itu, Binawan langsung melaporkan arahan Alwin Basri agar Bapenda membayar kekurangan pembayaran artis ke Kepala Bapenda Indriyasari.
“Saya melaporkan ke bu Iin. Kemudian bu Iin menyampaikan bahwa iuran kebersamaan ini untuk membayar Denny Caknan,” kata dia.
Kesaksian Binawan semakin kuat dengan pernyataan Anton Setyawan selaku event organizer acara di Simpang Lima. Anton mengaku terpilih sebagai pihak yang mengundang artis dan menyelesaikan urusan administrasi.
“Sudah saya bayarkan, Rp161 juta lebih sedikit. Ada bukti tanda terimanya,” kata Anton.
Anton bercerita, menurut informasi yang ia terima, Mbak Ita dan Alwin Basri awalnya menghendaki mengundang NDX A.K.A sebagai artis utama. Namun, ketika itu jadwal NDX sudah padat.
Anton sempat menawarkan alternatif untuk mengundang artis Happy Asmara. Namun, ternyata tawarannya tidak Mbak Ita setujui, berdasarkan informasi yang ia terima dari pejabat Bapenda.
“Saya tawarkan Happy Asmara tapi tidak di – ACC, kata orang Bapenda tidak Ibu Walikota setujui,” ucapnya.
