SEMARANG, beritajateng.tv – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, memastikan penanganan bagi korban longsor di Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, terus berjalan.
Agustina menyebut rumah-rumah yang terdampak longsor penanggung perbaikannya ialah perusahaan pemilik talut pabrik es yang longsor.
Pihak perusahaan, kata Agustina, juga telah menanggung kebutuhan mendesak bagi korban. Salah satunya dengan mencarikan rumah kos atau kontrakan untuk ditempati sementara.
BACA JUGA: Warga Ungkap Detik-Detik Longsor Talut Pabrik Es Kristal di Candisari: Air Naik Gak Sampai 5 Menit
“Pagi ini saya mendapat laporan [korban terdampak longsor] langsung dicarikan kos-kosan, untuk selama proses penggantian pembangunan rumahnya,” ujar Agustina saat dijumpai di lantai 1 Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis, 11 September 2025.
Menurut keterangannya, ada sembilan unit rumah yang terdampak. Warga yang kehilangan tempat tinggalnya pun diupayakan bisa tetap beraktivitas dengan aman, meski masih menunggu pembangunan kembali rumah mereka.
“Yang terdampak sembilan rumah ya, ada sembilan rumah,” kata Agustina.
Antisipasi musim hujan, Agustina bakal relokasi PKL di atas saluran air
Selain memastikan penanganan korban longsor, Agustina juga menekankan pentingnya antisipasi menghadapi musim hujan. Menurutnya, titik rawan longsor maupun banjir di Kota Semarang setiap tahun cenderung berulang.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan melakukan langkah tegas, salah satunya menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di atas saluran air.
“Mungkin dalam waktu dekat saya akan lebih banyak membuat masyarakat mengerti, mungkin kita akan membubarkan sebentar PKL yang ada di atas saluran. Ya, saya mohon maaf untuk itu, tapi ini harus kita lakukan untuk membuka jalur air,” jelasnya.
BACA JUGA: Medan Sulit, Penanganan Longsor Talut Pabrik Es di Candisari Berlangsung Lama
Agustina meminta dukungan semua pihak untuk menyosialisasikan rencana ini. Ia menyadari keputusan itu bisa menimbulkan gangguan sementara bagi para pedagang. Namun, menurutnya wajib melakukan langkah tersebut demi mitigasi bencana di musim hujan.