SEMARANG, beritajateng.tv – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menegaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak boleh kehabisan anggaran penyediaan air bersih seiring meluasnya dampak kekeringan di Semarang.
“Kami melihat anggaran BPBD untuk air bersih kan sudah habis. Apakah kalau sudah habis hanya menggantungkan CSR saja?” ungkap Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman di Semarang, Kamis, 14 September 2023.
Menurutnya, peran BPBD dalam penanggulangan bencana, termasuk kekeringan, sangat vital sehingga harus tambah alokasi anggaran di APBD perubahan, khususnya untuk penyediaan air bersih.
“CSR (corporate social responsibility) tetap jalan. Ini kan tidak ada salahnya kalau ditempelkan anggaran, didorong anggaran BPBD untuk penyediaan air selama 1-2 bulan ke depan,” ucap Pilus, sapaan akrabnya.
Ia mengingatkan tidak perlu khawatir jika nantinya BPBD kelebihan anggaran untuk air bersih, sebab kebutuhan air bersih akan selalu ada meski sudah memasuki musim hujan.
BACA JUGA: Krisis Air Bersih di Semarang Meluas, BPBD Kota Semarang: APBD 2023 Habis, Kini Andalkan Bantuan CSR
Jika BPBD tak punya anggaran air bersih, khawatir akan kewalahan saat musim hujan
Justru kalau BPBD tidak memiliki anggaran untuk air bersih, lanjutnya, khawatirnya akan kewalahan menghadapi musim hujan, mengingat selama ini berdampak terhadap terjadinya banjir.
“Kebutuhan air bersih ini tidak hanya saat musim kemarau. Setelah El-Nino ini kan ada musim hujan. Ya, harapan kami mudah-mudahan tidak banjir. Tapi, kalau banjir itu juga butuh air bersih,” tuturnya.
Karena itu, ia meminta BPBD Kota Semarang untuk melakukan pemetaan daerah-daerah yang mengalami dan rawan kekeringan hingga kebutuhan air bersih masyarakat setiap kepala keluarga (KK).