JAKARTA, beritajateng.tv – Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina menjadi sasaran serangan rudal Isrel pada Kamis, 9 November 2023. Sebanyak sebelas rudal berjenis Shrapnel kabarnya memborbardir area sekitar RS Indonesia.
Padahal, selain pasien rumah sakit, juga terdapat ribuan warga Gaza yang mengungsi dan mencari perlindungan di RS Indonesia.
Sebelumnya, Israel juga menyerang salah satu rumah sakit terbesar di Kota Gaza, Rumah Sakit Al Shifa. Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra dalam keterangannya menyebut, 18 dari 35 rumah sakit di Gaza dan 40 pusat kesehatan lainnya tidak dapat beroperasi akibat pemboman atau kekurangan bahan bakar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C, dr. Sarbini Abdul Murah mengutuk keras serangan Israel ke RS Indonesia. Menurutnya, Israel tidak lagi mematuhi undang-undang lantaran menyerang rumah sakit.
Meski begitu, kata Sarbini, para dokter dan relawan yang berada di Gaza akan selalu bekerja dengan luar biasa dan tetap bertahan tanpa ada rasa takut.
“Tidak ada cemas dan ketakutan yang mereka rasakan. Kami akan melayani korban sampai di ujung kehidupan kami, di tengah keterbatasan,” kata Sarbini dalam media briefing yang Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) adakan secara daring, Jumat 10 November 2023.
BACA JUGA: Israel Sebut RS Indonesia di Gaza Jadi Markas Hamas, Ini Kata MER-C
Di sisi lain, Prof. DR dr. Idrus Paturusi, SpB, SpOT(K), Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang sebelumnya bertugas di perang Kandahar Afghanistan, menyebut banyak dokter di Indonesia yang kemudian masih ingin membantu warga Gaza meski dalam keadaan berbahaya.