Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineIndepth

Miliarder Baru di Jalur Tol Semarang-Demak, Uang Rp 20 Miliar Langsung Dibagi ke Keluarga

×

Miliarder Baru di Jalur Tol Semarang-Demak, Uang Rp 20 Miliar Langsung Dibagi ke Keluarga

Sebarkan artikel ini
ganti untung Tol Semarang-Demak
Tokoh masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Terboyo Kulon, Musbikin saat menunjukkan tanah terdampak Tol Semarang-Demak di Kelurahan Terboyo Kulon, Kamis 21 Desember 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah telah menyerahkan dana ganti untung kepada para pemilik lahan yang terdampak tol Semarang-Demak Seksi 1. Para pemilik lahan tersebut telah merelakan tanahnya menjadi jalan tol dan kolam retensi seluas 250 hektare.

Dana ganti untung tersebut mencapai Rp 399 miliar untuk 22 pemilik lahan yang terdiri dari 36 bidang tanah. Sejumlah pemilik lahan pun mendadak jadi miliarder setelah menerima ganti untung. Di Kota Semarang, para pemilik lahan tersebut sebagian besar dari Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon di Kecamatan Genuk.

Beritajateng.tv menghimpun sejumlah nama penerima dana kerohiman atau ganti untung berkat adanya tol Semarang-Demak seksi 1. Salah satunya Indah Rulianti (49), penerima dana ganti untung senilai Rp 20 miliar. Indah tinggal di Kampung Nelayan Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

BACA JUGA:Dana Kerohiman Terdampak Pembangunan Tol Semarang-Demak dan Kolam Retensi Akhirnya Cair

“Alhamdulillah, sudah melalui tahapan proses yang baik dari pemerintah,” ujar Joko Wahyono, suami Indah Rulianti kepada beritajateng.tv, belum lama ini.

Joko mengakui jika tambak miliknya memang sudah terkena abrasi.

“Kena abrasi, wujudnya sudah berbentuk kerangka dan patok-patok batas. Ternyata ada proyek Jalan Tol Semarang-Demak. Sehingga apa yang pemerintah berikan kepada kami tentu kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih,” katanya.

Tak menyangka tambak kena abrasi dapat ganti untung besar

M Rizal Bagaskara, putra sulung Indah Rulianti mengaku senang dan tak menduga jika tambak warisan keluarga turun temurun itu mendapat ganti untung yang cukup besar.

“Jadi tanah yang kena tol luasnya 3 hektare. Tanah itu terbagi beberapa bidang dan terletak pada dua kelurahan, yakni Kelurahan Terboyo Wetan dan Terboyo Kulon,” kata Bagas, sapaan akrabnya, Sabtu 23 Desember 2023.

Bersama adiknya, Wahyu Adi. Putra dari pasangan Indah Rulianti dan Joko Wahyono ini menceritakan awal mula tanah tambak keluarganya terdampak tol.

“Itu (tambak) peninggalan orang tua terdahulu, lahan sudah puluhan tahun turun temurun. Ayah (Joko Wahyono) selain berprofesi sebagai advokat, dulunya ikut mengelola tambak,” ungkapnya.

BACA JUGA: Akhirnya Cair, Dua Desa di Demak Terima Dana Kerohiman Proyek Tol Seksi 1 Semarang – Demak

Ia menambahkan, keluarganya dulu sering kesusahan saat mengelola tambak. Sebab tambak tidak memiliki batas karena bersinggungan langsung dengan laut.

“Itu tambak kan nggak ada batas-batasnya, sehingga sering kami beri waring (jaring) dan bambu sebagai pembatas. Tapi kalau ada ombak besar, waring dan bambu selalu rusak jadi harus selalu memperbaiki,” bebernya.

Bagas mengaku sebelumnya telah mengetahui adanya rencana pembebasan lahan terdampak Tol Semarang-Demak.

“Sebenarnya sudah tahu sejak tahun 2016-2017 kalau akan ada Tol Semarang-Demak. Tapi tidak menyangka kalau sampai kena di tambak saya, karena awalnya tidak sampai kena namun karena ada perubahan bidang makanya jadi kena,” ungkapnya.

Uang ganti untung Tol Semarang-Demak untuk bangun rumah hingga kost-kostan

Ia mengungkap proses ganti untung sempat berjalan alot. Hal ini lantaran tambak miliknya hanya pemerintah anggap tanah musnah yang nilai ganti ruginya hanya 30 persen dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

“Awalnya alot karena mereka menganggap tanah musnah dengan ganti untung hanya 30 persen dari NJOP. Terus banyak pemilik tambak tidak setuju sehingga pembebasan lahannya mundur. Setelah ada pengkajian ulang, akhirnya dapat Rp 500 ribu per meter,” jelasnya.

Uang ganti untung yang mencapai Rp 20 miliar milik keluarganya telah mereka bagi sesuai ketentuan waris.

“Sudah dibagi per ahli waris. Ada yang mau buat usaha kost-kostan. Ada yang buat rumah, ada masuk deposito. Tapi kebanyakan untuk investasi,” terangnya.

BACA JUGA: Warganya Berat Lepas Tanah untuk Tol Semarang-Demak, Kades Bendono: Ganti Untung Tanah Mereka!

Sementara itu, Aan Taufani, Kuasa Hukum pemilik lahan Biston mengatakan jika awalnya pihaknya ingin ganti rugi senilai harga tanah pada umumnya, bukan dihitung sebagai tanah musnah.

“Sebenarnya harapan masyarakat dari dulu inginnya ganti rugi, bukan sebagai tanah musnah. Karena kalau ganti rugi itu, penetapan harga tanahnya lebih besar,” kata Aan Taufani.

Tapi, lanjut Aan, karena semangatnya ingin mendukung pemerintah, sehingga pihaknya memilih mengalah dan mendapat dana kerohiman.

“Meskipun bagi masyarakat angkanya (ganti untung) belum puas. Demi kepentingan pembangunan, masyarakat rela. Tanah yang harusnya diganti rugi, diganti dengan kerohiman,” katanya.

Lahan musnah dapat ganti untung Rp 15 miliar

Ia mengaku jika posisi tanah milik kliennya berupa tanah abrasi dan tambak.

“Ibaratnya kalau tidak untuk tambak pasti dilakukan reklamasi oleh klien saya. Namun kami mendukung tol, sehingga kami pasrah dan menyerahkan tanah kami sukarela,” jelasnya.

Hal ini karena tol Semarang-Demak ini, lanjutnya, memiliki kemanfaatan yang sangat besar bagi masyarakat.

“Pak Biston ini bukti rakyat Indonesia yang mau mengorbankan tanahnya untuk kepentingan negara. Karena dengan adanya tol ini, akan mendukung kegiatan ekonomi ini. Dan kami akhirnya bersedia tanah kami ditetapkan musnah mendapat ganti kerohiman,” paparnya.

Lahan musnah milik Biston, warga Jalan Sinabung, Wonotingal, Candisari, Semarang ini seluas kurang lebih 2 hektare dengan dana ganti untung Rp 15 miliar lebih.

Kerohiman Tol Semarang-Demak
Warga di tiga kelurahan di Kota Semarang menerima dana kerohiman pembangunan tol Semarang-Demak. (Ellya/beritajateng.tv)

Pembangunan tol Semarang-Demak menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah. Targetnya proyek tersebut rampung pada tahun 2025 mendatang. Tol ini akan memangkas waktu tempuh Semarang menuju Demak atau sebaliknya yang semula 1,5 jam menjadi hanya 20 menit saja.

Ganti untung Tol Semarang-Demak, lahan banyak yang milik “Bos Besar”

Saat ini, ganti untung seksi I telah pemerintah berikan kepada warga pada 3 kelurahan terdampak. Yakni Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon. Para pemilik lahan telah menerima ganti untung sebesar Rp 399.380.820.650. Uang ganti untung itu telah pemerintah serahkan pada Jumat 15 Desember 2023 lalu.

Selain kepunyaan warga, beritajateng.tv mendapati fakta lahan-lahan tersebut banyak dimiliki “tuan tanah”.

Sebelum melakukan penelurusan langsung ke rumah warga penerima ganti untung terdata, beritajateng.tv mengonfirmasi terkait dana ganti untung itu kepada Lurah Terboyo Wetan, Faizin pada Senin, 18 Desember 2023 melalui pesan singkat. Saat ditanya mengenai warganya yang menerima dana ganti untung, Faizin mengungkap tanah terdampak tol itu sebagian besar dimiliki oleh konglomerat.

BACA JUGA: Dewan Soroti Dampak Sosial Pembangunan Tol Semarang-Demak

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan