SEMARANG, beritajateng.tv – Film dokumenter berjudul Dirty Vote garapan Dandhy Laksono mendapat anggapan tidak bisa membendung dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya, berdasarkan quick count dan real count, hasil pemungutan suara Prabowo – Gibran menunjukkan perolehan yang tinggi. Meninggalkan dua pasangan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Dandhy tak mau ambil pusing. Menurutnya, film garapannya hanyalah sebatas karya kreatif. Yang tentunya tidak bisa menandingi mesin politik.
Bahkan, ia menganggap bahwa publik memperhitungkan apakah filmnya mampu membuat suatu paslon kalah saja sudah merupakan sebuah pujian baginya.
“Jadi kalau ada orang yang berpikir filmnya nggak ngaruh itu sudah pujian buat saya, keren banget sampai film orang anggap punya pengaruh ngalahin Rp 508 T bansos, ngalahin partai yang punya 20 persen presidential threshold, ngalahin influencer, buzzer, dan konsultan politik,” ungkapnya saat berdiskusi film garapannya dalam Aksi Kamisan Semarang di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Kamis, 22 Februari 2024, malam.
BACA JUGA: Ramai Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu, Ganjar Beberkan Rencana Politik Jangka Pendeknya
Dandhy menekankan, anggapan bahwa film garapannya gagal merupakan pujian terbesar yang bisa ia terima. Sebab, menurutnya, mustahil film berdurasi 2 jam mampu melawan kekuatan lembaga survei, partai, hingga bansos.
Bahkan, pernyataan bahwa film garapannya gagal, ia anggap seolah-olah mengalahkan penghargaan film bergengsi dunia, Piala Oscar.
“Bahkan dianggap gagal aja udah pujian terbesar yang bisa saya terima mengalahkan Oscar. Ini (hanya) film lho, diomongin seolah-olah bisa mengubah jalannya politik kekuasaan,” imbuhnya.
Diskusi Dirty Vote terus berlanjut meski Pemilu selesai
Meski hari pemungutan suara Pemilu telah selesai, namun berbagai agenda berdiskusi film yang sempat viral ini masih terselenggara di berbagai daerah. Tak terkecuali di Kota Semarang.