SEMARANG, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi angkat bicara terkait aksi demo sopir truk yang melakukan demo atas aturan kendaraan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) yang terjadi di sejumlah daerah di provinsi yang ia pimpin,
Terlebih aksi yang para sopir dan awak truk angkutan barang tersebut lakukan juga menutup jalan. Hal ini lah yang kemudian menuai keluhan dari sebagian masyarakat, khususnya para pengguna jalan.
Gubernur menyampaikan, soal protes ODOL yang beberapa hari ini marak di berbagai daerah. Tentunya, menurutnya, harus berkoordinasi dengan pusat, baik terkait tarif dan sebagainya.
Selain itu, persoalan ODOL ini ranahnya ada di Direktorat Lalu Lintas dan Direktorat Lalu Lintas dan sebelumnya juga sudah melakukan sosialisasi terkait aturan dan kebijakan tersebut.
“Untuk di Jawa Tengah, kita akan berkoordinasi dengan polda, tentang apa saja yang harus dilakukan,” jelas gubernur, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat 20 Juni 2025.
BACA JUGA: Demo Sopir Truk Berlanjut, Kapolres Semarang Janji Tak Ada Penindakan Angkutan ODOL di Masa Transisi
Tetapi, jelas Ahmad Luthfi, soal ODOL ini tidak hanya berbicara terkait dengan nilai ekonomi semata-mata. Tetapi dampak sosial yang masyarakat rasakan.
Sehingga, gubernur melihat kebijakan Polri itulah yang harus terus mereka sosialisasikan kepada masyarakat. “Saya yakin, ini adalah kebijakan yang terbaik untuk wilayah kita,” tambahnya.
Sebagai informasi, aksi protes para sopir truk angkutan barang masih berlanjut di Jawa Tengah. Aksi ini mereka lakukan untuk menyikapi kebijakan tentang ODOL.
Di Kabupaten Semarang, hari ini, ratusan sopir dan awak truk kembali melakulan aksi dan menyampaikan aspirasi mereka kepada wakil rakyat Kabupaten Semarang.
BACA JUGA: Terima Aduan Infrastruktur, Pemkot Semarang Gercep Lakukan Pembenahan
Para sopir dan awak truk angkutan barang ini menghendaki agar ada peninjauan ulang aturan tentang ODOL kembali. Karena mereka anggap kian menyulitkan para sopir dan awak truk. (*)
Editor: Farah Nazila
