SEMARANG, beritajateng.tv – Ancaman penyakit leptospirosis mengintai di tengah musim penghujan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyakit tersebut.
Diketahui, penyakit ini ditularkan melalui air kencing tikus. Sehingga, adanya genangan air akibat banjir bisa menjadi sumber penularan bakteri Leptospira SP.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah, mengatakan sepanjang 1 Januari hingga 14 Maret 2024 terdapat 86 kasus penyakit leptospirosis di Jateng.
“Total di Jateng ada 86 kasus leptospirosis per hari ini,” ungkap Irma, Kamis, 14 Maret 2024.
Lebih lanjut, Irma menuturkan Kota Semarang menjadi daerah dengan kasus leptospirosis tertinggi. Kemudian, berlanjut wilayah Banjarnegara, Wonosobo, Grobogan, dan Demak.
“Betul, [Kota Semarang tertinggi] karena memang aktif melaporkan kasus,” akunya.
BACA JUGA: 4 Hari Hujan Deras, Tanggul Sungai Dombo Sayung Jebol, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan ketika musim penghujan. Utamanya di daerah rawan banjir.
Irma menyebut, air yang kotor seperti banjir mengandung banyak penyakit. Sehingga, saat kondisi tidak fit, seseorang akan mudah jatuh sakit dan tertular.
“Air banjir itu air yang kotor, otomatis banyak penyakit di sana. Tidak cuma bakteri leptospira, tapi resiko diare, infeksi saluran cerna juga bisa,” jelas Irma.
Saat seseorang tak menjaga kebersihan ketika banjir, maka penyakit akan dengan sangat mudah tertular. Irma mencontohkan seseorang yang tak mencuci tangan dengan bersih berpotensi sangat tinggi.