SEMARANG, beritajateng.tv – Perdebatan soal sulit-tidaknya mencari pekerjaan di Indonesia kembali ramai. Di satu sisi, masyarakat menghadapi gelombang PHK dan kesulitan mencari kerja. Di sisi lain, muncul narasi dari lingkaran kekuasaan bahwa lapangan pekerjaan justru melimpah.
Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti hal ini dalam kanal YouTube-nya, Adi Prayitno Official, pada Sabtu, 12 Juli 2025. Ia menyebut situasi ini sebagai bentuk paradoks sosial yang nyata.
“Satu sisi kita dijejali informasi PHK massal. Tapi pada saat bersamaan, elite justru rangkap jabatan,” ujarnya.
Adi menekankan bahwa jutaan sarjana menganggur bukan sekadar opini. “Fakta ini sahih, terkonfirmasi dari data resmi. Angkanya sekitar 7,28 juta penganggur,” ungkapnya.
BACA JUGA: Politisi DPR RI Protes MK Pisahkan Pemilu Nasional-Daerah, Adi Prayitno: Sifatnya Final dan Mengikat
Ia juga menyinggung pernyataan seorang wakil menteri yang menyarankan kerja di luar negeri untuk menurunkan angka pengangguran.
“Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa mencari kerja di Indonesia itu serumit-rumitnya,” tegasnya.
Namun di sisi lain, ada elite yang justru memegang lebih dari satu jabatan publik sekaligus. Hal itu ia sebut sebagai ironi moral dan ketidakpekaan sosial.
“Ada yang jadi wamen, juga komisaris. Mereka dapat gaji tinggi, fasilitas banyak, hidup nyaman,” kata Adi.