Sementara ketua PWI Blora Heri Purnomo dalam materinya menyampaikan peran media di dalam Pemilu bagaimana bisa menjadi media berwajah malaikat.
“Artinya dalam menyampaikan sebuah informasi melalui media harus beretika, seuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan mengacu kepada Undang-undang Pers no 40 tahun 1999,” jelas Heri.
Ia menjelaskan bahwa di era digitalisasi seperti ini, banyak sekali media yang hanya copy paste yang bersumber dari media sosial (medsos), praktik mencampur medso dengan media mainstream .
“Perlunya verifikasi dengan berbagai narasumber agar apa yang kita sampaikan ke publik, bisa masyarakat pahami. Sehingga menghasilkan Pemilu yang berkualitas,” tuturnya, dalam edukasi media dan Bawaslu Blora.
Ia berharap seharusnya media ikut memaknai independensi dan netralitas, dengan memberi arah yang mengedukasi dan mendewasakan demokrasi Indonesia. (*)
Editor: Elly Amaliyah