SEMARANG, beritajateng.tv – Kemudahan dalam memperoleh informasi saat ini tidak selalu menguntungkan bagi masyarakat. Pasalnya, banyak hoaks atau kabar bohong yang justru menyebabkan perpecahan, terlebih menjelang tahun politik saat ini.
Guna mengantisipasi penyebaran kabar bohong di wilayah Jawa Tengah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng akan membentuk tim pemantau media.
Nantinya, tim tersebut akan berlaku sebagai pengawas media secara umum, baik itu media sosial maupun media massa. Hal itu terungkap oleh Kepala Kesbangpol Jateng, Haeruddin.
BACA JUGA: Potensi Hoaks Makin Meningkat Jelang Pemilu 2024, Binokular: Buzzer Sudah Kenal Algoritma Medsos
“Kesbangpol membentuk tim untuk memantau media secara umum, lalu setelah kita pantau kita lakukan analisis sejauh mana kebenaran suatu berita dan kerawanan berita itu,” ungkap Haerudin, Selasa, 31 Oktober 2023.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan langsung turun ke lapangan jikalau mendapati kerawanan atas pemberitaan yang tersebar saat itu juga. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan konflik dalam masyarakat. Kesbangpol Jateng akan menggandeng beberapa komunitas di wilayah tersebut untuk dilakukan focus group discussion (FGD).
“Ketika di situ ada suatu potensi kerawanan, kita akan melakukan kunjungan lapangan dan kemudian kita lakukan FGD dengan komunitas-komunitas kita serta komunitas intelejen terutama untuk sama-sama mengantisipasi adanya kerawanan,” ujarnya.
BACA JUGA: Waspada Hoaks di Tahun Politik, Ini Pesan Kadiskominfo Semarang
Selain kabar bohong soal politik, banyaknya pemilih muda juga jadi tantangan Kesbangpol Jateng
Haerudin mengaku, hal ini menjadi salah satu tantangan baru yang mesti Kesbangpol Jateng hadapi saat ini. Baginya, itu merujuk pada jumlah pemilih muda yang lebih besar, yang mana Haerudin meyakini mereka sangat dekat dengan kecanggihan teknologi yang dapat mengakses berita hanya melalui ponsel pintar masing-masing.