“Kemarin banyak yang masukkan kerusakan kandang dan kios. Tapi yang bisa dapat bantuan hanya rumah yang rusak,” tandasnya.
Plt Camat Bandungan Suharnoto mengatakan, Kecamatan Bandungan terdiri dari 9 desa dan satu kelurahan. Wilayah tersebut masuk kategori rawan bencana karena berada di perbukitan. Bahkan bencana banjir di Bandungan beberapa waktu lalu mengakibatkan seorang mahasiswa meninggal dunia.
Dia mengungkapkan, sejumlah upaya sudah dilakukan pihaknya untuk antisipasi bencana. Diantaranya sosialisasi dan peringatan dini terhadap bahaya bencana alam baik dalam pertemuan maupun via medsos, memberikan imbauan kepada warga di sekitar lokasi rawan bencana, dan sosialisasi jalur evakuasi serta titik kumpul saat terjadi bencana.
“Selain itu kami juga menyiapkan posko di kecamatan, melakukan pemantauan ke lapangan, menggelar pelatihan kader linmas untuk tanggap bencana, serta membuat peta rawan bencana,” paparnya.
Kades Jetis Sevlend Cahyo Widi menegaskan, perlu kesadaran bersama untuk antisipasi terjadinya bencana. Salah satunya dengan menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Diantaranya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan pembangunan yang ramah lingkungan.
“Bencana yang paling rawan di Bandungan ini adalah tanah longsor. Mudah-mudahan ke depan ada tindakan antisipasi dan penanganan jika terjadi bencana,” ujarnya. (adv)
editor: ricky fitriyanto