“Ini baru bisa kekumpul segini setelah kita melakukan promosi dari bulan Maret 2023, sebelumnya yang datang cuma 4, 5, 6. Tapi kita tetap konsisten tiap minggu supaya orang tidak kecewa ketika mencari Bookclub Semarang,” tutur Ivan yang berprofesi sebagai guru ini.
BACA JUGA: Semarang Jadi Kota Pertama Pelopor Penerapan Buku Pendidikan Pancasila
Ivan sebagai founder mengaku masih tidak menyangka, komunitas yang berawal dari twitter tersebut kini bisa sebesar sekarang. Mengingat pergerakan komunitas membaca di Kota Semarang tertinggal dari kota besar lainnya.
“Kita memutuskan bikin bookclub karena dari daerah lain sudah ada sejak lama. Sedangkan Kota Semarang waktu itu belum ada,” lanjutnya.
Sebagai salah satu pionir komunitas membaca Kota Semarang, Ivan berharap bisa terus berkembang lebih besar lagi. Tak hanya membaca buku bersama, Ivan mengungkapkan ingin melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang masih berhubungan dengan literasi.
“Harapannya semoga kedepannya Bookclub Semarang semakin besar, bisa mengadakan event-event menarik, dan teman-teman yang datang lebih beragam juga,” pungkasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto