BACA JUGA: Tak Ada WFH, ASN Pemkot Semarang Bolos Bakal Kena Potongan TPP 15 Persen
Sebab, Hendi meyakini bahwa kesejahteraan ASN yang memadai berbanding lurus dengan kinerja mereka. Utamanya dalam mencegah perilaku korupsi dan kecurangan yang mungkin saja bisa terjadi.
“Menurut saya, kalau sisi keuangan memungkinkan, kami akan sampaikan bahwa memang penting untuk bisa memacu mereka kerja keras tanpa pungli. Tanpa kemudian mereka berpikir negatif terkait hal-hal yang ASN jalani setiap hari. Kesejahteraan harus dilengkapi dulu,” tandasnya.
Tambahan Penghasilan Pegawai jadi perdebatan Hendi dan Gus Yasin
Pembicaraan soal TPP itu muncul saat Hendi menanggapi Taj Yasin Maimoen. Hendi mempertanyakan apakah Gus Yasin, jika terpilih, berencana meningkatkan TPP ASN Pemprov Jawa tengah untuk mencukupi kebutuhan mereka dan mengurangi godaan untuk melakukan pungli.
“Ngomong jangan pungli, jangan korupsi, tapi kalau untuk kebutuhan sehari-hari saja harus berutang, kira-kira bagaimana, Gus?” tanya Hendi.
BACA JUGA: TPP ASN Pemkot Semarang Belum Cair Masih Tunggu Persetujuan Pusat
Menanggapi hal itu, Gus Yasin menjelaskan bahwa peningkatan TPP ASN sudah Ahmad Luthfi sampaikan pada awal paparan. Menurutnya, peningkatan kinerja ASN tidak cukup hanya dengan Standard Operating Procedure (SOP) saja. Namun juga harus didukung penghasilan yang cukup.
“Kami menambahi bukan hanya memperbaiki SOP saja tapi menambahi pendidikan akhlak, pendidikan moral, itu yang kami tekankan. Sebaik apapun SOP nya kalau ASN-nya masih ada jiwa korupsi itu akan tetap mereka lakukan,” kata Gus Yasin.
Ia juga menekankan bahwa ia bersama Ahmad Luthfi berkomitmen menjadi teladan bagi masyarakat Jawa Tengah dalam menjalankan pemerintahan yang bersih. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto