SEMARANG, beritajateng.tv – Sebuah unggahan video Facebook menarasikan bahwa Anies Baswedan menjadi pemimpin dalam aksi penolakan hasil Pemilu 2024. Menurut klaim tersebut, aksi itu lantaran Anies tidak terima dengan hasil Pemilu 2024.
Sebagai informasi, hingga saat ini, Selasa, 20 Februari 2024, data yang masuk di KPU sebanyak 72,81 persen. Perolehan suara paslon Anies-Muhaimin sebanyak 23,98 persen; Prabowo-Gibran sebanyak 58,10 persen; dan Ganjar-Mahfud sebanyak 16,86 persen.
Sementara itu, dalam video tersebut, tampak Anies berbicara kepada rekan media, berikut ucapan Anies dalam video tersebut:
“Saya ingin sampaikan pada semua bahwa apa yang menjadi aspirasi tadi, apa yang tadi diungkapkan besok kita akan sampaikan dan kita akan teruskan seluruh aspirasi itu. Besok kita akan lakukan pertemuan itu, jadi teman-teman sekalian saya akan pastikan apa yang tadi disampaikan, banyak yang merekam di sini. Saya yang akan sampaikan besok, akan saya teruskan dan teman-teman sekalian ingatlah bahwa yang namanya menegakkan keadilan adalah tanggung jawab kita semua. Dan Anda semua sedang berusaha untuk menegakkan keadilan. Karena itu jalankan juga dengan sebaik-baiknya, jalankan dengan tertib,” kata Anies.
Namun, benarkah Anies Baswedan menjadi pemimpin aksi penolakan hasil Pemilu 2024?
Penjelasan video klaim Anies jadi pemimpin aksi penolakan hasil Pemilu 2024
Berdasarkan penelusuran, video tersebut telah beredar pada 2020 lalu. Video tersebut merupakan saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jalan MH Thamrin, Kamis, 8 Oktober 2020 malam.