“Mulai dari pohon tumbang, atap rumah yang terbang akibat angin. Termasuk robohnya menara masjid agung IPHI ini,” jelas Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan.
Untuk penanganan menara masjid yang roboh, kata Alexander, petugas BPBD berupaya menurunkan dari atas atap. Hal ini agar tidak membahayakan jamaah yang akan melaksanakan kegiatan di masjid.
BACA JUGA: BPBD Sebut 200 Lebih Bencana di Jawa Tengah Selama 2024, Banjir dan Tanah Longsor Terbanyak
Sedangkan bekas konstruksi menara yang terbuka, juga akan di tutup sementara. Menggunakan terpal, penutupan tersebut sambil menunggu tindaklanjut penanganan dari pengurus masjid.
“Sehingga apabila turun hujan, ruangan utama masjid tidak bocor. Dan para jamaah dapat melaksanakan ibadah maupun aktivitas di masjid lainnya dengan tenang dan nyaman,” tegas Alexander. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (1)