Bahkan, seorang petugas kebersihan kampus menguatkan dugaan gangguan mental Timothy. Petugas tersebut menyebut Timothy kerap menyakiti diri sendiri dan membenturkan kepala ke tembok saat frustrasi, sebagaimana beritajateng.tv kutip akun IG @folkshiff, Sabtu 18 Oktober 2025.
Lebih ironisnya, setelah kematian Timothy, sebagian mahasiswa justru sempat melecehkan peristiwa tragis ini di media sosial. Aksi tak berempati ini memancing kecaman keras dari masyarakat dan menjadi viral.
Dalam perkembangan kasus, mahasiswa yang dugaan kuat terlibat perundungan kabarnya hanya menerima sanksi akademik berupa nilai D. Namun, Unud melalui Rektorat dan Civitas Akademika segera mengambil tindakan tegas atas kejadian ini dengan memberikan sanksi kepada enam mahasiswa.
Kampus Unud menyatakan duka cita mendalam atas kepergian Timothy. “Rektor & Civitas Akademika Universitas Udayana mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Timothy Anugerah Saputra, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana,” tulis pernyataan resmi kampus @univ.udayana, Sabtu 18 Oktober 2025.
Sosok Timothy Anugrah Saputra
Timothy Anugerah Saputra lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 25 Agustus 2003. Ia merantau ke Bali untuk menempuh pendidikan di jurusan Sosiologi Unud.
BACA JUGA: Mahasiswi UIN Solo Tewas Setelah Terjun dari Lantai 5 Kampus, Sempat Curhat soal Kondisi Mental
Di mata dosen, Timothy di kenal sebagai pribadi yang baik. Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, mengenang Timothy sebagai sosok mahasiswa yang sangat sopan dan ramah. Anom juga menggambarkan Timothy sebagai mahasiswa berprestasi, memiliki kecintaan tinggi terhadap ilmu pengetahuan, dan menjadi teladan di antara teman-temannya. (*)