Imam Maliki, Tim Hukum Paslon 2, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam atas kejadian ini. Mokhammad Amin sebagai orang tua korban mengutuk keras aksi kekerasan yang putrinya alami.
“Kami sangat menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi pada saat adu gagasan ini. Seharusnya kekerasan apalagi terhadap perempuan tidak bisa diterima,” tutur Amin.
Gesekan antarpendukung di debat kedua Pilbup Pekalongan 2024 di Kota Semarang
Dari pihak paslon Fadia-Sukirman, Asip Kholbihi menilai bahwa gesekan antarpendukung adalah hal wajar dalam kerumunan. Namun, ia membantah adanya pemukulan oleh pihaknya.
“Kita lihat dulu, perlu klarifikasi. Kalau ada pemukulan, kita akan tindak tegas. Jangan sampai ada tindakan anarkis,” ujar Asip.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso menjelaskan bahwa kejadian ini berlangsung di luar area pengamanan Polres Pekalongan dan menjadi tanggung jawab pihak hotel.
BACA JUGA: Video Pendukung Kerap Ricuh, Debat Pilbup Pekalongan Pindah ke Semarang
Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Lailatul Izah, menyatakan bahwa pihaknya telah membatasi jumlah pendukung masing-masing paslon untuk mencegah gesekan, namun ketegangan masih saja terjadi.
“Evaluasi berikutnya adalah pengurangan pendukung, memang pendukung kami kurangi karena memang ya itu yang menjadikan dinamis. Ya sudah ada pengurangan, dari 50 menjadi 25, dan ternyata masih [ricuh]. Keamanan, kami bekerja sama dengan pihak kepolisian,” tutur Lailatul Izah. (*)