Jateng

Dispertan Sidak Hewan Kurban di Kota Semarang, Pastikan Sehat dan Layak Jual

×

Dispertan Sidak Hewan Kurban di Kota Semarang, Pastikan Sehat dan Layak Jual

Sebarkan artikel ini
Dispertan Sidak Hewan Kurban di Kota Semarang, Pastikan Sehat dan Layak Jual
Petugas dokter hewan Dipertan Kota Semarang memeriksa dan memastikan kondisi hewan kurban di Kota Semarang sehat dan layak jual. (Ellya/beritajateng.tv)
Dispertan Sidak Hewan Kurban di Kota Semarang, Pastikan Sehat dan Layak Jual
Kepala Dispertan Kota Semarang, Shotiah melakukan sidak hewan kurban di Raja Kambing Malang Sari Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

Sementara itu, Iptu Ibnu Dediyatno, Kasubmit 1 Tipidter Polrestabes Semarang menyebut pihak kepolisian turut mengawasi peredaran hewan kurban dari luar daerah ke Kota Semarang.

“Kita ambil sample, tadi ada hewan dari Rembang. Jika ada hewan melintas atau dijual di kota Semarang harus ada surat SKKH. Kami terus lakukan pengawasan,” sebut dia.

BACA JUGA: Pastikan Daging Kurban di Semarang Berkualitas dan Sehat, Dispertan Gelar Bimtek Pemotongan Hewan

Salah satu pedagang Kambing dan Sapi di Jalan Malang sari, Farhan Maulana (21) mengaku telah menyetok 400 kambing dan 160 sapi menjelang Idul Adha ini.

“Kalau kami menyetok kambing 400 dan sudah laku 300 ekor. Kalau sapi 160 an. Kisaran Harga 2,5 – 8 juta. Sapi 21juta-50juta,” terangnya.

Menurut dia, penjualan pada tahun ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Jika biasanya orang tua Farhan ikut mempromosikan, kali ini orang tuanya tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci.

Di Raja Kambing, ada berbagai jenis sapi dan Kambing yang laku terjual, seperti sapi Brahmana dan sapi PO. Serta kambing Jawa Randu.

“Kambing kami ambil dari Boyolali. Sapi ambil dari Blora. Kambing Jawa Randu paling banyak diminati. Karena Semarang banyak yang mengambil jenis Jawa. Sapi jenis brahman, PO paling laku,” tutur dia.

Ia menyebut, sistem penjualan menggunakan sistem titip. “Kami sistem beli dan rawat di sini. Sehingga ketika sakit atau mati akan kami ganti. Free ongkir,” ujarnya.

Pedagang Kambing lainnya, Siswanto mengaku telah menjual 27 kambing dari total 62 kambing yang ia bawa.

“Saya dari Rembang, SKKH sudah keluar dari Dinas Kesehatan Rembang. Sebelum berangkat kesini kambing di cek dulu. Kalau gak punya SKKH gak boleh berangkat,” terang dia. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan