Sementara itu, Iptu Ibnu Dediyatno, Kasubmit 1 Tipidter Polrestabes Semarang menyebut pihak kepolisian turut mengawasi peredaran hewan kurban dari luar daerah ke Kota Semarang.
“Kita ambil sample, tadi ada hewan dari Rembang. Jika ada hewan melintas atau dijual di kota Semarang harus ada surat SKKH. Kami terus lakukan pengawasan,” sebut dia.
BACA JUGA: Pastikan Daging Kurban di Semarang Berkualitas dan Sehat, Dispertan Gelar Bimtek Pemotongan Hewan
Salah satu pedagang Kambing dan Sapi di Jalan Malang sari, Farhan Maulana (21) mengaku telah menyetok 400 kambing dan 160 sapi menjelang Idul Adha ini.
“Kalau kami menyetok kambing 400 dan sudah laku 300 ekor. Kalau sapi 160 an. Kisaran Harga 2,5 – 8 juta. Sapi 21juta-50juta,” terangnya.
Menurut dia, penjualan pada tahun ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Jika biasanya orang tua Farhan ikut mempromosikan, kali ini orang tuanya tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci.
Di Raja Kambing, ada berbagai jenis sapi dan Kambing yang laku terjual, seperti sapi Brahmana dan sapi PO. Serta kambing Jawa Randu.
“Kambing kami ambil dari Boyolali. Sapi ambil dari Blora. Kambing Jawa Randu paling banyak diminati. Karena Semarang banyak yang mengambil jenis Jawa. Sapi jenis brahman, PO paling laku,” tutur dia.
Ia menyebut, sistem penjualan menggunakan sistem titip. “Kami sistem beli dan rawat di sini. Sehingga ketika sakit atau mati akan kami ganti. Free ongkir,” ujarnya.
Pedagang Kambing lainnya, Siswanto mengaku telah menjual 27 kambing dari total 62 kambing yang ia bawa.
“Saya dari Rembang, SKKH sudah keluar dari Dinas Kesehatan Rembang. Sebelum berangkat kesini kambing di cek dulu. Kalau gak punya SKKH gak boleh berangkat,” terang dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah