Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

DPRD Jateng Dorong Pengembangan Investasi Bidang Pertanian dan Pariwisata

×

DPRD Jateng Dorong Pengembangan Investasi Bidang Pertanian dan Pariwisata

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Muhammad Ngainirichardl (tengah) saat menjadi pembicara dalam dialog Aspirasi Jateng. (istimewa)

Di sektor wisata, pada tahun 2021 ini Jateng memiliki 350 destinasi wisata alam, dan 200 lebih destinasi buatan. Potensi ini menurutnya juga perlu dikembangkan. “Produk kerupuk lele dari Temanggung saat ini sudah merambah Vietnam dan Belanda. Sektor UMKM ini belum banyak tersentuh investasi. Sebagian besar masih ke industri besar,” ujarnya.

Kabid Perencana dan Pengembangan PTSP Jateng Tafiana Dewi Handayani mengatakan, pandemi berdampak pada semua sektor, termasuk sektor investasi. Selama 5 tahun sebelumnya investasi selalu meningkat, tetapi karena pandemi menurun. Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen menarik investasi karena merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi danbisa menyerap tenaga kerja. Pada triwulan I tahun 2021 nilai investasi yang masuk ke Jateng sebesar Rp 38,19 triliun dari target Rp 53,53 triliun atau terealisasi 71,43%.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Tahun 2021 sudah meningkat dari 2020. Kami gelar Central Java Investment Business Forum untuk tarik investor dalam dan luar negeri terhadap peluang investasi yang ditawarkan. Jumlah peminat meningkat. Jateng ini masih seksi bagi tujuan investasi. Realisasi triwulan ketiga untuk PMA (Penanaman Modal Asing) lebih banyak di sektor listrik, air, dan gas. Sementara PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) banyak mengincar industri mineral non logam, transportasi, dan telekomunikasi,” katanya.

Piihaknya berharap tahun 2022 menjadi tahun kunci pemulihan ekonomi. “Kami bersama Bappeda merencanakan kebutuhan investasi sebesar Rp 59,93 triliun, biasanya awal tahun BKPM juga menentukan target investasi di masing-masing provinsi. 2022 target seluruh Indonesia Rp 1.200 triliun. Realisasi investasi UMKM di 2020 Rp 15,1 triliun, capaian sampai triwulan III 2021 Rp 3,67 triliun. Kami dorong UMKM naik kelas dari skala mikro menjadi kecil dan menengah,” ujarnya. (RI)

Tinggalkan Balasan