SEMARANG, beritajateng.tv – Belakangan, fenomena ‘makan tabungan’ kembali ramai di masyarakat. Banyak orang yang kini terpaksa menggunakan tabungannya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan Data Bank Indonesia per Juli 2024 lalu, rata-rata tabungan rumah tangga tiap rekening bank senilai Rp4,28 juta. Angka tersebut mengalami penurunan dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 6,3 persen.
Pengamat Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Nanda Adhi Purusa membenarkan adanya tingkat tabungan masyarakat. Menurutnya, hal itu terjadi sebagai lanjutan dari adanya penurunan daya beli masyarakat. Terutama kelas menengah ke bawah.
Ia menyebut, fenomena makan tabungan membuat tergerusnya tingkat tabungan masyarakat. Artinya, masyarakat mulai membelanjakan uang di tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
“Hal ini menunjukkan adanya tekanan yang cukup kuat pada kemampuan konsumsi rumah tangga,” ujar Nanda kepada beritajateng.tv, Kamis, 10 Oktober 2024.
BACA JUGA: Fenomena Doom Spending Kalangan Gen Z, Pakar Ekonomi Undip Ingatkan Soal Krisis Moneter 98
Fenomena makan tabungan: proporsi masyarakat kelas menengah kebawah yang kian menurun
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Udinus itu mengungkapkan, penurunan daya beli masyarakat, memang semakin terasa belakangan ini. Terutama bagi masyarakat yang berada di kelas menengah ke bawah.
Selain fenomena makan tabungan, kata Nanda, kelas menengah juga mengalami penurunan proporsi yang cukup signifikan.