SEMARANG, beritajateng.tv – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur bukan sekadar memindahkan ibu kota dari Jawa ke Kalimantan, melainkan juga untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Hal ini sesuai dengan visi Presiden RI Joko Widodo. Jokowi menyebut, pemindahan ibu kota negara merupakan langkah strategis untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.
Menciptakan pertumbuhan ekonomi baru tentunya membutuhkan generasi sumber daya manusia (SDM) yakni Indonesia Emas 2045 yang kompeten, andal, dan berdaya saing tinggi.
Warsa 2045 sendiri merupakan tahun di mana SDM global memiliki tingkat kompetensi, daya saing tinggi, dan sangat paham tentang teknologi karena mereka bersaing tidak hanya dengan sesama dengan SDM lainnya, namun juga dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Maka dari itu untuk menyiapkan SDM Indonesia Emas 2045 unggul dan mampu berdaya saing dalam dinamika persaingan pada tahun 2045 yang sangat keras, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 mengamanatkan pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan pembangunan IKN Nusantara merupakan salah satu langkah strategis untuk mewujudkan pembangunan SDM tersebut.
BACA JUGA: Fasilitasi ASN di Ibu Kota Baru, Pemerintah Bangun 47 Tower Rumah Susun di IKN
Pembangunan IKN adopsi bentuk kota hutan cerdas untuk Indonesia Emas 2045
Pembangunan dan pemindahan ibu kota yang baru perlu berlandaskan pada perkembangan prinsip pembangunan kota yang matang serta kebutuhan dan visi jangka panjang suatu bangsa. Sementara Pembangunan IKN sendiri mengadopsi visi IKN sebagai kota hutan cerdas atau smart forest city sebagai model kota yang berkelanjutan.
Tentunya dengan visi pembangunan smart forest city tersebut, IKN dibangun dengan prinsip-prinsip, antara lain, cerdas, hijau, indah, dan berkelanjutan, yang menunjukkan sebuah kota yang mengelola sumber daya secara tepat guna dan memberikan layanan efektif melalui penggunaan air dan sumber daya energi yang efisien, pengolahan limbah berkelanjutan, moda transportasi terpadu, lingkungan yang sehat, serta lingkungan alami dan lingkungan
terbangun yang sinergis.
Pembangunan IKN dilakukan dengan konsep kota hutan atau forest city guna memastikan ketahanan lingkungan dengan sekurang-kurangnya 50 persen kawasan hijau.
Hal ini didukung oleh cetak biru yang mumpuni dan memiliki risiko minimal terhadap ekologi alami yang telah ada, lingkungan terbangun, dan sistem sosial.
Prinsip lainnya yakni IKN mengadopsi prinsip modern dengan standar internasional yang progresif, inovatif, dan kompetitif dalam berbagai aspek, seperti teknologi, arsitektur, tata kota, dan isu-isu sosial.
Selain itu, IKN juga dilengkapi dengan infrastruktur berkelas dunia dan terhubung dengan berbagai pusat kota internasional lainnya.
Prinsip-prinsip yang menopang visi pembangunan IKN sebagai smart forest city tersebut menandai bahwa IKN dibangun dengan menggunakan teknologi canggih dan metode environment, social, and governance (ESG) mengharuskan SDM-SDM Indonesia melakukan penguasaan teknologi dan ESG.
Lalu bagaimana pembangunan IKN melahirkan SDM-SDM yang andal dalam penguasaan teknologi dalam rangka mewujudkan Generasi Indonesia Emas Tahun 2045?
BACA JUGA: Targetkan Emisi Nol Karbon pada 2060, Pemerintah Pertimbangkan Hidrogen dalam Transisi Energi Bersih
Pemagangan SDM
Pembangunan SDM kompeten dan andal yang paling awal serta mudah adalah pembinaan dan pelatihan dunia kerja kepada mahasiswa sebagai tunas SDM unggul melalui program pemagangan.
Pemerintah sendiri membuka program pemagangan bagi para mahasiswa se-Indonesia untuk terlibat pembangunan IKN melalui Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di IKN Nusantara. Sebanyak 104 mahasiswa mengikuti program pemagangan tersebut.
Adapun program magang tersebut mencakup sejumlah topik pemagangan, di mana salah satunya adalah pemagangan mengenai penerapan teknologi informasi pengelolaan sumber daya air.
Jenis pemagangan ini sangat bermanfaat untuk mendidik mahasiswa sebagai calon SDM andal dalam menerapkan teknologi untuk pengendalian banjir dan pengelolaan sumber daya air baku di IKN.
Pemagangan penanganan soal banjir dan pengelolaan air baku di mana kedua hal tersebut menjadi masalah akut bagi daerah – daerah di Indonesia pada musim hujan serta kemarau.
Untungnya pembangunan IKN Nusantara sendiri mengadopsi teknologi pembangunan kota spons, di mana kota spons merupakan kota dengan sistem perairan sirkular yang menggabungkan arsitektur, desain tata kota, infrastruktur, dan prinsip berkelanjutan.
IKN sebagai kota spons berperan layaknya spons yang menyerap air hujan, menyaring melalui proses alami dan melepaskan bendungan, saluran air, dan akuifer.
Dengan demikian kota spons ini dapat mengendalikan banjir. Limpasan airnya dapat masuk ke dalam bendungan dan tempat-tempat penyimpanan untuk menjadi cadangan air baku pada musim kemarau.
Tentunya 104 mahasiswa yang magang tersebut harapannya setelah mengikuti program pemagangan dalam pembangunan infrastruktur kota spons IKN Nusantara dapat menjadi SDM unggul yang menguasai teknologi pengendalian banjir dan pengelolaan air terkini.