Tahun lalu Provinsi Jawa Timur mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen, di luar perhitungan sektor migas.
Namun ketika sektor migas dimasukkan ke dalam agregat pertumbuhan ekonomi provinsi, angkanya turun menjadi 5,7 persen.
Setelah di telisik, ternyata penyebabnya adalah terjadi beberapa gangguan infrastruktur termasuk tanah longsor pada dua kuartal di tahun lalu, yang menyebabkan aktivitas migas terganggu.
“Di satu sisi, industri ini punya pengaruh signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi di sisi lain continuity-nya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Saya harap semua pihak bisa menjaga stabilitas kegiatan industri migas, agar perputaran ekonomi tidak terganggu,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Forum Kapnas Erwin Suryadi memaparkan output dari kegiatan Forum Kapnas yang semakin di rasakan oleh para pelaku usaha pendukung industri hulu migas, termasuk UMKM.
“Ada ratusan UMKM di Jawa Timur yang di bina. Setelah melewati proses kurasi, terdapat 8 UMKM yang kami fasilitasi untuk bekerja sama dengan Tokopedia sehingga mereka bisa memasarkan produknya lewat market place. Jumlah ini akan terus bertambah,” kata Erwin. (*)
Editor: Elly Amaliyah