SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Semarang melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tema “Mari Bangkit Bersama Awasi Pemilu 2024 Untuk Wujudkan Pemilu Bermartabat Melalui Seni dan Budaya”, di Hotel Terra Cassa, Bandungan Kabupaten Semarang, Sabtu (27/5/2023).
Ada banyak elemen yang hadir dalam kegiatan ini. Misalnya kelompok seni dan budaya, Organisasi Masyarakat (ORMAS) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Kabupaten Semarang ini bertujuan untuk mengajak kelompok seni dan budaya untuk melakukan pengawasan partisipatif guna mensukseskan pemilu yang bermartabat.
Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang M. Talkhis mengatakan terdapat potensi pelanggaran Pemilu dengan memanfaatkan seni dan budaya. Di kabupaten Semarang pernah ada pagelaran wayang yang terintervensi dogmatisasi politik.
“Pada masa kampanye Pemilu 2019 ada pagelaran wayang kulit di salah satu desa menghadirkan dua calon legislatif yaitu calon anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dan calon anggota DPRD Kabupaten Semarang. Mereka menumpangi kegiatan itu untuk menyampaikan sumbangan dan sudah kita proses sampai pengadilan.” Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali,” ungkapnya.
Talkhis menjelaskan bahwa telah melakukan komunikasi kepada seniman agar tidak terkecoh dengan aktivitas kesenian yang terintervensi dari politik.
“Bawaslu Kabupaten Semarang sering berkomunikasi dengan kelompok seni dan budaya untuk menyamakan persepsi terkait potensi kegiatan-kegiatan seni dan budaya. Apabila ditumpangi oleh kepentingan politik ini bisa menjadi pelanggaran pidana pemilu maupun pelanggaran administrasi pemilu,” jelasnya.