JAKARTA, beritajateng.tv – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggandeng lembaga riset bidang pengelolaan air dan lingkungan Deltares Belanda untuk mewujudkan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara sebagai kota spons (Sponge City).
“Kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN dengan memadukan konsep perkotaan kota hutan (forest city) dan kota cerdas (smart city),” ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam keterangannya di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Bambang mengatakan konsep kota spons diterapkan di IKN untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan.
Penerapan konsep ini memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.
BACA JUGA: Minat dan Kepercayaan Investor Tinggi, IKN Gelar ‘Groundbreaking’ Tahap Kedua
Perwujudan kota spons untuk IKN
Kota spons diwujudkan, antara lain melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau (green rooftop), penerapan jalan, trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.
“Setelah DPR mengunjungi sejumlah sponge city di Australia beberapa waktu lalu, mereka melihat bahwa konsep tersebut cocok buat Indonesia. Meskipun sejak awal sponge city sudah masuk di cetak biru atau blueprint IKN, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara,” kata Bambang.