SURABAYA, beritajateng.tv – Sebanyak 350 perempuan nelayan berkumpul menyatukan gagasan dan aspirasi melalui Rumah Perempuan Nelayan Indonesia di seluruh Kabupaten di Jawa Timur bersama Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud menyelenggarakan Rembuk Iklim Perempuan Nelayan Indonesia.
Ketua Umum Perempuan Nelayan, Rosinah, menyampaikan bahwa Rembuk Iklim Perempuan Nelayan menjadi ruang bagi perempuan nelayan untuk berkonsolidasi menyampaikan pengalaman dan pengetahuan perempuan menghadapi berbagai hambatan untuk melanjutkan hidup di tengah cuaca ekstrem yang melanda nelayan.
“Dalam konteks perubahan iklim perempuan adalah korban yang paling menderita. Beragam cara ditempuh untuk dapat melanjutkan hidup, di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit diakses oleh perempuan,” terang Rosinah, beberapa waktu yang lalu.
Rosinah menambahkan, ada 6 hal yang menjadi perhatian Rumah Perempuan Nelayan sebagai dampak dari perubahan iklim yang dihadapi oleh perempuan. Pertama, persoalan kesehatan perempuan dan anak, menjadi satu hal yang masih melingkupi hidup perempuan.
BACA JUGA: Cerita Nelayan Mojo, Berkat SPBUN Mudah Dapatkan Biosolar untuk Melaut
“Kedua, Pendidikan anak, air bersih, pemukiman yang rusak, limbah sampah yang bertumpuk dan bau, alat-alat tangkap yang rusak, berkurangnya hasil tangkap semakin mempertaruhkan kehidupan nelayan dalam menara kehidupan yang lebih baik,” tegasnya.
Sambung Rosinah, ketiga, persoalan BBM subsidi bagi nelayan serta persoalan permodalan bagi nelayan. Keempat, yakni meningkatnya anggota keluarga nelayan yang terlilit utang karena pinjaman.
“Kelima, cuaca ekstrem yang sulit nelayan prediksi karena cuaca yang tidak menentu. Dan keenam, naiknya muka air laut dan cuaca ekstrem yang meluluhlantakkan sarana-prasarana perikanan nelayan,” ujarnya.
Rosinah menyebut, dalam situasi tersebut perempuan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Yakni, bagaimana meja makan tetap tersedia, bagaimana anak-anak tetap bisa sekolah, dan bagaimana anak-anak terjaga kesehatannya. Yang mana, kesemua hal tersebut mesti terbebankan kepada perempuan.
Rumah Perempuan Nelayan perjuangkan program pemberdayaan serta pelindungan perempuan
Di sisi lain, lemahnya perlindungan negara terhadap perempuan pesisir berdampak pada lemahnya akses terhadap program pemberdayaan dan perlindungan bagi perempuan. Itu menjadi hal mendasar perjuangan Rumah Perempuan Nelayan.